Senin, 05 Desember 2011

novel love







NOVEL.4

Judul : Love
Karya : Moammar Emka
Jumlah Halaman : 159
Penerbit : Gagas Media










LOVE “ menceritakan lima kisah cinta dalam satu kota. Kisah-kisah cinta tersebut terjalin antara Dinda dengan Restu, Tere dengan Awin, Iin dengan Rama, Miranda dengan Gilang, dan antara Lestari dengan Nugroho. Dinda dan Restu, awal pertemuan mereka terjadi pada saat mereka berada didalam sebua busway. Waktu itu usia Restu sekitar 20 tahun dan Dinda berusia sekitar 19 tahun. Sejak pertama melihat Dinda, Restu tak henti-hentinya menatap Dinda, bahkan matanyapun seakan tak berkedip melihat Dinda. Pada saat bus berhenti di sebuah halte, Dindapun akhirnya turun bersama penumpang lain. Restu berusaha mengejar Dinda namun pintu bus sudah tertutup, sehingga Restu hanya bisa menatap Dinda melalui kaca bus. Dinda yang sudah turunpun juga menatap Restu samar-samar dari balik kaca.
Di hari yang sama, Lestari pemilik restoran saat itu sedang berusaha memperbaiki spanduk yang talinya terlepas. Tanpa diketahuinya tiba-tiba Nugroho, seorang guru Bahasa Indonesia di sebuah SDN sudah berdiri di belakangnya. Maksud kedatangannya kesitu adalah untuk mencari Hengki, yang biasa memperbaiki jam, yang dulunya menempati Restoran Lestari. Melihat Lestari yang kesusahan memperbaiki spanduk, iapun akhirnya membantu Lestari membetulkan spanduknya. Disaat yang bersamaan, di tempat lain, di sebuah terminal, Miranda memberikan salam perpisahan kepada Gilang dan Icha, anaknya. Pada waktu itu Miranda hendak pergi bersama rekan-rekan kerjanya. Miranda dan Gilang menikah pada saat Miranda sudah mengandung. Sehingga mereka berpisah dari keluarga mereka karena pernikahan mereka tidak disetujui oleh keluarga mereka. Di terminal yang sama pula datanglah Iin. Ia berasal dari Sukabumi. Maksud kedatangannya ke Jakarta adalah untuk mencari pacarnya yang bernama Heri Santoso yang dulu meninggalkannya ke Jakarta untuk bekerja. Setelah sekian lama berjalan ia tak juga mengetahui dimana keberadaan Heri. Pada suatu ketika ia berfikir untuk membuat selebaran untuk mencari Heri. Iapun mampir ke tempat percetakan dimana Rama bekerja. Namun, sesampainya di percetakan, belum sempat ia mengatakan maksud kedatangannya, ia terlanjur pingsan. Sementara itu di sebuah toko buku tempat Awin bekerja, datanglah Tere, seorang penulis ternama. Awalnya Awin tak mengetahui bahwa wanita yang berbincang dengannya adalah Tere Wijaya. Ia baru tau pada saat Chandra, atasannya menyapa Tere dan meminta tanda tangannya. Awinpun malu kepada Tere sebab pada awalnya ia tak mengetahui bahwa wanita tersebut adalah Tere Wijaya.
Pada hari berikutnya, disuatu pagi, Restu seperti biasa berdiri di halte bus untuk menunggu bus. Namun, saat itu bukan hanya bus yang ditunggunya. Ia juga menunggu kedatangan Dinda. Namun, sekian lama ia menunggu tak ditemuinya Dinda turun dari bus. Setiap ada bus yang berhenti, ia selalu memastikan bahwa Dinda turun dari dalamnya. Namun, hasilnya nihil. Selang beberapa detik, bus berikutnya datang dan akhirnya Dinda yang ditunggu-tunggu oleh Restu turun dari bus itu.
Di tempat lain, Iin yang masih kebingungan mencari Heri masih tetap berada di percetakan Rama. Ia bingung kemana ia harus pergi sebab ia tak memiliki tempat tinggal di Jakarta. Dan akhirnya Iin tinggal di rumah sederhana milik Rama. Sejak saat itu Rama mulai menaruh perasaan kepada Iin. Di sore yang sama, Restu dan Dinda mengunjungi sebuah kafe teras setelah Restu membuntuti Dinda dari halte tempatnya menunggu. Disitu Restu dan Dinda mulai akrab. Restu terus bercerita sambil sesekali diselingi tawa Dinda. Malam harinya Awin mengunjungi Galeri Apresiasi untuk menghadiri seminar. Disitu Awin berbincang-bincang dengan Tere dan merekapun menjadi semakin akrab. Lalu mereka pergi ke kafe teras yang sama dengan Restu dan Dinda. Dan mereka mulai tertarik satu sama lain. Keesokan harinya Awin seperti biasa berada di toko buku tempatnya bekerja masih melayani pembeli. Lalu Tere datang dan membeli buku di toko itu. Dan ia memberikan buku tersebut kepada Awin.
Di restoran, Lestari yang sedang menghidangkan soto ayam untuk tamunya dikejutkan oleh kedatangan Nugroho. Seperti hari sebelumnya, Nugroho juga menanyakan Hengki, ia ingin memperbaiki jamnya yang rusak. Nugroho berbicara seperti hari sebelumnya. Sehingga Lestari heran dengan apa yang dikatakan Nugroho. Kemudian Arif cucu Nugroho menjelaskan kepada Lestari bahwa Nugroho menderita penyakit Alzheimer, yang menyerang otaknya. Sehingga kadang ingat, kadang lupa semuanya. Mendengar penjelasan dari Arif, Lestari menjadi iba terhadap Nugroho.
Diwaktu yang sama, Gilang dan Icha mengunjungi sebuah mal. Di mal itu mereka membeli sebuah kalung berlian yang akan dihadiahkan kepada Miranda. Sementara di sebuah kafe, Tere mengenalkan Awin dengan teman-temannya.
Keesokan harinya Dinda berdiri di halte untuk menunggu bus. Namun, saat bus berhenti tiba-tiba semua penumpang yang turun memberika mawar putih kepada Dinda, dan iapun merasa bingung. Lalu turunlah Restu dari bus itu dan memberikan bunga mawar kepada Dinda. Bersamaan dengan itu, Restu mengungkapkan isi hatinya kepada Dinda. Akan tetapi Dinda menolaknya, ia merasa bukan wanita yang tepat untuk Restu. Sehingga Restu bingung kenapa ia merasa bahwa ia adalah orang yang salah untuk dirinya.
Di restoranya Lestari memerlukan seorang pelayan dan akhirnya Iinlah yang bekerja disitu. Dan di restoran itu pada suatu ketika ada seorang pengunjung yang ternyata dia adalah Heri. Dia datang ke restoran itu bersama seorang wanita yang ternyata pacarnya. Iinpun marah melihatnya dan ia menampar Heri. Sebab ia tak menyangka hal itu.
Sementara itu di rumahnya, Gilang telah menyiapkan sebuah hadiah untuk istrinya, Miranda. Namun, Miranda justru pulang bersama Omar. Dan alangkah terkejutnya Gilang melihat Miranda dan Omar berciuman. Sehingga Gilang emosi dan melemparkan pukulan ke wajah Omar. Miranda hanya bisa diam melihat hal itu. Dengan adanya kejadian itu, hubungan Miranda dan Gilang menjadi semakin renggang. Sampai pada akhirnya Miranda memutuskan untuk pergi dengan membawa Icha.
Pada siang harinya Restu bertemu dengan Dinda ditaman. Disitu Restu menanyakan jawaban Dinda atas cintanya. Namun, Dinda hanya mengucapkan terima kasih dan ia menjelaskan kepada Restu bahwa dirinya menderita prnyakit tumor. Sehingga ia berkata kepada Restu bahwa dirinya adalah orang yang salah untuknya. Restupun tak menyangka bahwa ternyata itu alasan Dinda menolak cintanya.
Di hari berikutnya, pada suatu pagi Dinda jatuh pingsan di sebuah halte. Ia segera dibawa ke rumah sakit. Sementara itu Nugroho dan Lestari berjalan bersama di sebuah trotoar. Di rumah sakit tempat Dinda dirawat, juga ada Iin yang juga dirawat di rumah sakit itu akibat pingsan karena kecapean. Setelah diperiksa, Iin ternyata telah mengandung dua bulan. Sementara itu di ruangan lain juga ada Nugroho yang juga jatuh sakit karena kurang istirahat. Restu yang pada saat itu menunggui Dinda tak kuasa menahan tangis melihat keadaan Dinda. Sementara Rama masih tak percaya kalau Iin telah mengandung dua bulan.
Tak lama kemudian pada suatu hari, Dinda meninggal dunia. Kepergiannya membuat Restu benar-benar merasa kehilangan. Dan akhirnya iapun dapat menerima kepergian Dinda dengan ikhlas.
Sementara itu ketika Restu sedang dirundung kesedihan, Tere dan Awin justru bahagia dengan hubungan asmara mereka yang sudah terjalin sejak beberapa hari sebelumnya.
Di tempat lain di sebuah pameran lukisan, Gilang tanpa sengaja bertemu dengan Tia, wanita yang semasa kecilnya setia menemaninya bermain diantara hamparan sawah yang ditumbuhi padi yang menguning. Pertemuan itu menumbuhkan perasaan cinta diantara keduanya.

KOMENTAR

Dalam novel ini ceritanya tumpang tindih. Akan tetapi isi dari novel tersebut pada dasarnya mudah dimengerti oleh pembaca.


































NOVEL.5
Judul : From Bandung With Love
Karya : Dina Mardiana
Jumlah Halaman : 92
Penerbit : Gagas Media











From Bandung With Love “, menceritakan tentang kisah cinta seorang mahasiswi bernama Vega, yang juga berprofesi sebagai seorang penyiar pada sebuah station radio di Jakarta. Vega adalah seorang gadis berusia 23 tahun yang memiliki seorang pacar bernama Dion, yang kuliah satu kampus dengannya. Dion adalah seorang laki-laki yang pendiam. Sedangkan Vega adalah seorang gadis yang memiliki kepandaian dalam berbicara/bawel. Selain menjadi penyiar radio, Vega juga bekerja di sebuah perusahaan periklanan. Nama perusahaan tersebut adalah “ Dolphin Advertising “. Disitu Vega bekerja sebagai copy writer.
Pada suatu ketika, saat Vega sedang siaran dan membawakan acara “ From Bandung With Love “, ada seorang penelepon bernama Silvi. Dia bercerita bahwa pada saat dirinya sedang makan bersama cowoknya di sebuah kafe, Tiba-tiba tunangan cowoknya datang dan kemudian marah hingga memutuskan cowoknya.
Setelah selesai siaran, seperti biasa, Dion sang pacar selalu menjemput Vega dan mengantarkannya pulang. Saat Vega sampai dirumahnya, Wulan, sahabatnya menelfonnya dan mengatakan bahwa ia akan datang kerumahnya. Dan Vega terkejut ketika Wulan masuk kekamarnya dalam keadaan menangis. Disitu Wulan bercerita kepada Vega bahwa pacarnya, Leo, telah selingkuh dengan teman kos-kosannya yang bernama Poppy. Sehingga dia memutuskan untuk pergi dari kos-kosannya dan berencana akan memutuskan Leo.
Keesokan harinya Wulan menceritakan apa yang dialami oleh Wulan kepada Dion. Dengan adanya kisah Wulan, Vega akhirnya berencana memilih topik “ kesetiaan “ untuk bahan siarannya minggu depan. Dan dia memilih Rian, teman kerjanya di Dolphin sebagai subjek risetnya. Alasannya memilih Rian adalah menurut Lintang, teman Vega, Rian adalah seorang playboy. Menurutnya Rian kerap jalan dengan cewek lain padahal dia sudah memiliki pacar. Sementara itu, demi risetnya Vega kerap makan bersama Rian di sebuah kafe. Dan semakin lama mereka semakin akrab. Dan pada akhirnya Rian mulai menaruh hati pada Vega. Namun, Vega menyadari bahwa dia sudah memiliki Dion yang selalu setia kepadanya.
Pada suatu pagi di kampus, Vega berjalan bersama Dion. Namun, Vega lebih sering diam. Dionpun bingung melihat pacarnya hanya diam. Sebab biasanya Vega lebih sering berbicara dibandingkan dirinya. Setelah ditanya oleh Dion, ternyata Vega saat itu sedang memiliki masalah dengan Wulan dan juga dengan atasannya di Dolphin. Setelah kuliah selesai Vega beranjak menuju Dolphin. Sesampainya di Dolphin, Vega mengerjakan tugas dari atasannya dan kemudian pergi makan bersama Rian disebuah restoran jepang. Di restoran itu Vega sering ngalamun. Sebab ia memikirkan ibunya yang telah dibohonginya ketika ia berpamitan hendak pergi. Pulang dari restoran Wulan diantarkan oleh Rian sampai di depan rumahnya. Dan alangkah terkejutnya Vega ketika Rian mencium pipinya. Namun, Vega hanya diam dan jantungnya berdetak kencang sebab waktu di restoran Rian mengatakan bahwa ia belum punya pacar. Ia juga menjelaskan bahwa apa yang dikatakan oleh Lintang pada Vega adalah salah. Pada saat hendak masuk kerumah, Vega dikejutkan oleh Wulan yang sudah berdiri di dekatnya. Wulan marah kepada Vega atas apa yang barusan dilihatnya. Ia mengira antara Vega dan Rian ada hubungan khusus. Belum sempat Vega menjelaskan semuanya, Wulan sudah beranjak pergi meninggalkan Vega dengan suasana hati yang dipenuhi rasa marah.
Keesokan harinya, seperti biasa Vega duduk dikoridor kampusnya bersama Dion. Disitu Vega hanya diam tak seperti biasanya. Ia masih memikirkan tentang Wulan. Dan Dionpun berusaha menghiburnya. Pada malam harinya, Dion yang sedang berkumpul bersama Indra dan Agung bercerita tentang Vega. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh pacarnya. Sehingga ia lebih banyak diam. Lalu suatu ketika Vega menemui Wulan dan ia menjelaskan tentang hubungannya dengan Rian. Bahwa diantara mereka tidak ada apa-apa. Rian hanya subjek risetnya. Akhirnya Wulan memaafkan Vega dan menyuruh Vega untuk menjelaskan semuanya juga kepada Dion yang belum mengetahuinya.
Di suatu malam, Dion berkunjung kerumah Vega. Namun, Vega tak ada dirumahnya. Akhirnya Dion memutuskan untuk pulang. Dan pada saat dia menjalankan mobilnya beberapa meter dari rumah Vega. Tiba-tiba ada mobil lain lewat dan berpapasan dengan mobilnya. Dion mengenali siapa orang yang ada dalam mobil tersebut. Dan dari kaca spion ia melihat mobil tersebut berhenti di depan rumah Vega. Dion kemudian berhenti dan turun dari mobilnya. Dan setelah sekian lama berdiri, ia terkejut ketika melihat Rian telah mencium bibir Vega. Iapun merasakan sakit dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.
Pada suatu saat, Vega membawakan acaranya tentang sesi curhat yaitu “ From Bandung With Love ”. Saat itu Dionlah yang menelpon ke radio untuk curhat. Dia menceritakan kisahnya dengan pacarnya. Namun, Vega tak mengetahui bahwa cowok yang menelponnya itu adalah Dion. Sebab ia memakai nama Dino Antapani. Mendengar curhatnya, Vegapun menangis sampai akhirnya ia teringat dengan Dion. Vega segera pergi ke kos-kosann Dion. Namun, Dion tak ada. Menurut Indra,Dion saat itu sedang ingin menyendiri.
Satu minggu kemudian Vega duduk di taman kampus. Namun, tanpa ditemani oleh Dion. Dia sibuk mengetik kisahnya sampai pada akhirnya ia mematikan laptopnya dan meninggalkan taman.




KOMENTAR

Novel ini ceritanya singkat dan mudah dimengerti jalan ceritanya. Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah bahwa kita tidak boleh terlalu mudah percaya kepada orang lain.







Novel yang berjudul “ Di Atas Puing-Puing “ menceritakan tentang kehidupan rumah tangga seorang wanita bernama Arini. Dimana dalam kehidupan bersama suaminya hadirlah orang ketiga bernama Retno yang tak lain adalah murid dari suaminya sendiri. Pada mulanya hubungan Rini dan suaminya baik-baik saja. Namun, Rini merasa ada sebuah perubahan pada suaminya. Sebab ia selalu pulang larut malam. Rini dan suaminya mempunyai tiga orang anak yaitu Ita, Iwan dan Neni. Pada suatu hari ketika musim liburan sekolah, Rini membawa anak-anaknya berkunjung kerumah Bibinya di kampung. Disitu Rini mencurahkan segala keluh kesah permasalahan bersama suaminya kepada sang Bibi. Suatu ketika saat Rini sedang memandikan anak-anaknya di pancuran, datanglah Hendra. Lelaki yang mencintai Rini. Hendra datang kerumah Bibinya sengaja untuk bertemu dengan Rini. Ia masih mengharapkan cinta Rini walaupun ia tau bahwa Rini sudah bersuami dan memiliki tiga orang anak. Disitu Hendra berusaha meyakinkan Rini atas perasaannya. Namun, Rini berusaha untuk tidak memperdulikannya. Sebab ia sadar bahwa ia masih ada yang memiliki. Beberapa hari kemudian Rini dan anak-anaknya kembali ke kota. Sesampainya dikota ia kembali dihadapkan pada persoalan yang sama, yaitu antara dirinya, suaminya, Hendra dan Retno. Ia masih dirundung rasa cemburu terhadap Retno. Padahal ia sadar bahwa Retno berusia jauh lebih muda dari dirinya. Keadaan saat itu masih seperti dulu, suaminya jarang pulang kerumah. Dan ketika ia pulang ia justru membawa Retno yang amat dibenci oleh Rini. Dirumahnya mereka saling mengintrospeksi diri. Rini bertanya kepada Hardi suaminya mengapa hubungan rumah tangga mereka harus retak. Mengapa keretakan menghampiri kehidupan rumah tangga mereka. Kemudian suami Rini kembali pergi dan tak lama kemudian datanglah Hendra. Ia datang kerumah Rini bermaksud ingin mengajaknya pergi ke Jakarta. Dan Rinipun menerima ajakan Hendra. Mereka pergi bersama Neni anak Rini. Kepergian mereka tidak diketahui oleh Hardi, orangtua Rini dan juga mertuanya. Di Jakarta, Hendra kembali meyakinkan Rini bahwa ia bena-benar mencintainya dengan sepenuh hati. Rinipun pada akhirnya menerima cinta Hendra. Namun, keputusannya menerima cinta Hendra hanya untuk membuat Hendra senang. Ia ragu-ragu terhadap cinta hendra sebab ia tak ingin merasakan hal yang sama dengan suaminya untuk yang keduakalinya. Suatu hari orangtua Rini menelpon dan ia memberitahukan bahwa Iwan anaknya telah jatuh sakit dan dirawat di rumahsakit. Iwan menderita sakit kemungkinan karena rindu kepada ibunya. Mendengar berita tersebut Rinipun tak sanggup menahan tangis dan tak lama kemudian iapun bergegas untuk segera pulang kerumahnya dan ia tak sabar untuk menjenguk Iwan di rumahsakit. Lalu pada akhirnya ia pulang bersama Hendra. Sesampainya di rumahsakit ia langsung memeluk anaknya, Iwan untuk melepaskan rasa penyesalanya karena telah meninggalkannya ke Jakarta. Disitu ada orang tua Rini dan juga Hardi. Hendra meminta maaf kepada mereka sebab ia telah membawa Rini dan juga Neni ke Jakarta tanpa sepengetahuan mereka. Rini yang pada saat itu sedang menangis meminta kepada Hardi agar ia dapat membawa Iwan dan merawat serta mendidiknya dengan penuh kasih sayang seorang ibu. Beberapa hari setelah Iwan sembuh dan dibawa pulang oleh Rini kerumahnya, datanglah Hardi bersama Ita anaknya. Disitu Ita berkata kepada Rini bahwa Retno telah tinggal bersamanya dan juga ayahnya. Ita juga berkata kepada ibunya bahwa Retno sangat baik kepadanya dan Itapun juga telah senang kepada Retno. Mendengar perkataan anaknya Rinipun merasa kebenciannya kepada Retno semakin bertambah. Ia menganggap Retno juga telah merebut hati anaknya setelah merebut hati suaminya. Lalu Ita kembali berkata kepada ibunya bahwa Retno juga telah baik kepada Iwan selama ia pergi ke Jakarta. Dan Ita bertanya kepada ibunya mengapa ia tak mengajaknya pergi ke Jakarta. Rini sebenarnya ingin menjawab pertanyaan anaknya tersebut. Namun, ia hanya dapat terdiam mendengar kata-kata Ita yang memerihkan hatinya. Rinipun merasa khawatir apakah Retno akan mencintai anak-anaknya seperti ia mencintai anak kandungnya?. Dalam hatinya terselip sifat seorang ibu tiri yang kejam. Lalu pada suatu ketika Hardi datang mengunjungi Rini dan ia memberitau bahwa Retno beberapa bulan lagi akan melahirkan. Hardi berharap bahwa Rini dapat menunggui ketika Retno melahirkan nanti. Menurut Rini, Hardi begitu tega mengatakan itu padanya. Sebab Retno telah membuat retak rumah tangganya. Selang beberapa hari datanglah seorang pastor menemui Rini yang pada saat itu sedang menyuapi Iwan. Pastor tersebut sudah mengetahui semua permasalahan yang sedang dihadapi oleh Rini. Ia berusaha meyakinkan Rini agar tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Namun, Rini tetap pada pendiriannya untuk berpisah dengan Hardi dan membangun rumah tangga baru dengan Hendra. Selama ia hidup berumah tangga dengan Hendra ia merasakan sebuah kebahagiaan dan merekapun dikaruniai seorang anak perempuan yang kemudian diberi nama Yasti. Meskipun Rini merasakan bahagia, tetapi masih ada satu permasalahan lain yaitu hubungannya dengan Hendra yang tanpa perkawinan dan tidak sah secara hukum dan juga agama. Ia juga merasa bersalah kepada orangtua Hendra. Sebab ia dulu menolak lamaran Hendra. Pada suatu hari, Hendra mengalami kecelakaan pesawat. Dan iapun meninggal dunia. Sejak saat itu Rini baru menyadari akan rasa cintanya kepada Hendra. Ia selalu teringat suara Hendra dan sesekali ia juga memimpikannya. Hardi sekali lagi berusaha mengajaknya untuk berdamai. Namun, Arini tetap pada pendiriannya untuk tidak membangun rumahtangga kembali dengan Hardi. Dengan adanya kematian Hendra, Arini merasa bahwa dalam hidupnya permasalah tak kan pernah ada ujungnya.













KOMENTAR

Dalam novel ini terdapat satu permasalahan. Namun, penguraiannya sangat panjang. Dari novel tersebut kita dapat memetik sebuah pelajaran baru bahwa hidup tak selamanya menyenangkan karena semakin lama semakin banyak permasalahan yang kita hadapi. Dunia semakin terasa sempit akibat bertambahnya manusia dan bertumbuhnya kepandaian manusia. Tetapi kepintaran otak tak boleh di cap sebagai sesuatu yang negatif semata. Sebab, kita salah jika tak menggunakan akal budi anugerah Tuhan. Dan berkat akal budi kita merasa bertanggung jawab terhadap masa depan kita.

















NOVEL.1
Judul : Kabut Sepanjang Jalan
Karya : Ketut Sugiartha
Jumlah Halaman : 123
Penerbit : Balai Pustaka








Novel berjudul “ Kabut Sepanjang Jalan “ ini berisi cerita tentang kehidupan seorang pria yang berasal dari Bali yang bernama Warsika dalam keluarganya dan juga dalam kisah asmaranya. Karena terpenjara oleh pikiran-pikiran tentang garis hidupnya yang suram, Warsika jadi setengah hati menjalani kencannya dengan Rusmini, pacarnya, di sebuah pantai. Disitu terjadi kesalahpahaman antara Warsika dengan Rusmini. Rusminipun ngambek dan meninggalkan Warsika yang kemudian hanya dapat mengutuki dirinya sebagai orang sakit. Setelah Warsika kembali ke rumah, pikirannya semakin runyam karena Umbara, kakak laki-lakinya yang menderita suatu kelainan dan disebut gila oleh orang-orang sekitarnya, dan tak jarang ia juga kerap dipukuli oleh orang. Warsika kehabisan akal untuk menyelamatkan Umbara dari penderitaannya itu, sebab usulnya untuk mengirim Umbara ke Rumah Sakit Jiwa selalu ditolak oleh ibunya dengan alasan yang tak masuk akal, yaitu karena Umbara dianggap sebagai anak anugerah dewa dan tak bisa dipisahkan dengan ibunya. Namun, ketika malam itu Umbara masuk ke kamar Warsika dan ia mengatakan kalau dirinya siap untuk dikirim ke Rumah Sakit Jiwa. Sedangkan Warsika tidak habis pikir, betulkah kakaknya sudah gila?
Teman-teman sekantor Warsika merasa prihatin akan kondisi Umbara, sementara kepala kantornya begitu menaruh perhatia pada hubungan Warsika dengan Rusmini yang sedang dilanda masalah. Warsika sangat berterimakasih atas saran-saran yang diberikan oleh atasannya yang juga masih bujangan. Namun, ketika Warsika bertekad untuk memperbaiki hubungannya dengan Rusmini, justru terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan ia melakukan pemukulan terhadap kakak laki-laki Rusmini. Peristiwa itu membuat batin Warsika tersiksa. Ia jadi sering mengurung diri. Dalam keadaan yang demikian hadirlah Tini, teman sepermainan Warsika semasa kecil yang telah lama terpisah dengannya karena ayahnya pindah tugas ke Kupang. Tini adalah sepupu Warsika yang kembali karena tugasnya sebagai perawat. Kehadirannya membuat Warsika mampu bangkit dari perasaan malangnya. Pada suatu ketika mereka berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa tempat Umbara di rawat. Mereka mendapati Umbara dalam kondisi babak-belur, Warsika merasa cemas, jangan-jangan apa yang dikatakan oleh ibunya adalah betul, bahwa ibu dan kakaknya tidak bisa dipisahkan. Buktinya, begitu Umbara tinggal di rumah sakit, ibunya pun mendadak sakit. Pikiran Warsika jadi dipenuhi denyan berbagai pertanyaan, dan itu semakin menerornya ketika pada saat Warsika dan Tini pulang mereka mendapati ibunya sudah meninggal.
Sementara itu hubungannya dengan Rusmini semakin Runyam, sebab ketika Rusmini tiba-tiba berkunjung kerumah Warsika dilihatnya Warsika sedang berduaan dengan Tini. Antara Tini dan Warsikapun lantas terjadi kesenjangan sampai kemudian Umbara meninggal. Kematian ibu dan anak yang susul-menyusul itu mendorong ayah Warsika untuk mendatangi seorang sedaan, dan kemudian diketahui bahwa dalam kehidupan yang lalu, Umbara dan ibunya adalah pasangan kembar yang berbahagia, yang selalu ingin berdampingan. Terungkapnya misteri kematian kakak dan ibunya membuat Warsika terbebas dari perasaan bersalah yang pernah menerornya. Namun belum lagi ia sempat menikmati hidupnya, Bancuk, sahabat karib Warsika menikah dengan gadis pujaannya. Hal itu membuatnya merasa sangat kehilangan dan akhirnya Warsika memutuskan untuk memilih Tini sebagai pasangan hidupnya.



KOMENTAR
Novel ini didalamnya terdapat unsur religi. Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang adalah sudut pandang orang pertama dan ketiga. Isi cerita pada novel ini pada awalnya agak sulit untuk dipahami. Akan tetapi setelah membacanya hingga akhir cerita dapat diketahui apa isi cerita dari novel ini. Amanat yang terkandung didalamnya adalah bahwa kita hanya bisa menyerahkan segala permasalahan kita kepada Tuhan, garis keturunan manusia ditentukan juga oleh Tuhan.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar