DRAMA.3
Judul : Badai Sepanjang Jalan
Karya : Max Arifin
Drama ini menceritakan perjalanan hidup seorang guru muda bernama Jamil barsama istrinya yang bernama Saenah. Pada suatu ketika Jamil ditugaskan untuk mengajar di sebuah sekolah di desa terpencil yaitu di Klulan. Awalnya Jamil merahasiakan hal tersebut kepada istrinya. Namun, kemudian ia mengatakan yang sebenarnya kepada Saenah. Saenahpun heran kenapa suaminya harus merahasiakan hal itu dari dirinya. Pada suatu mala mereka berbincang membahas mengenai tugas yang diamanatkan kepada Jamil. Dan Jamilpun memutuskan untuk pindah ke Klulan. Suatu hari mereka pindah ke Klulan dan kedatangan mereka disambut dengan ramah oleh kepala desa di Klulan. Mereka disambut dengan pidato selamat datang oleh kepala desa tersebut. Dalam pidatonya ia memperkenalkan Jamil dan Saenah dengan Sahli dan juga Hasan. Mereka berdua juga seorang guru yang sudah lima tahun mengajar di sekolah dasar. Jamil dan istrinya tinggal di sebuah pondok yang sederhana. Sedangkan sekolah dimana Jamila akan mengajar hanya memiliki tiga ruang kelas saja. Kondisinyapun sebenarnya sudah memprihatinkan. Akan tetapi tekadnya untuk membina generasi muda di Klulan tidaklah patah hanya karena kondisi sekolahan yang memprihatinkan itu. Pada suatu malam Jamil dan Saenah berbincang tentang kehidupannya di Klulan. Saenah merasa semakin terdesak dalam masyarakat yang kecil itu. Merekapun saling menyalahkan akan tindakan masing-masing. Saenah menganggap bahwa Jamil tidak memahami masyarakatnya. Namun, Jamil menganggap justru masyarakatlah yang tidak memahami dirinya. Sehingga ia menyalahkan masyarakat. Dan iapun merasa menang akan perdebatan dengan istrinya. Akhirnya Jamil memutuskan untuk pindah dari desa itu. Lalu Saenah bertanya apakah hal itu merupakan penyelesaian atas semuanya. Dan menurut Jamil itulah penyelesaiannya. Menurut Saenah, suaminya tersebut adalah seorang yang idealis. Namun, ia tak dapat bergaul secara akrab dengan masyarakat. Dan Jamilpun mengatakan kepada istrinya kalau ia ingin hidup jauh dari kebisingan. Sehingga iapun memutuskan untuk tetap tinggal di desa. Saenahpun mengikuti kehendak suaminya dan ia juga turut tinggal di desa. Lalu sesaat setelah adzan subuh Saenah mengatakan kepada Jamil kalau anak-anak menunggunya di keesokan harinya yang membutuhkan ilmu darinya.
KOMENTAR
Naskah drama ini ceritanya mudah dipahami. Dan tokoh yang berperan juga tidak terlalu banyak sehingga ceritanya tampak singkat. Amanat yang terkandung adalah kita harus mengamalkan ilmu yang kita punyai kepada seseorang yang membutuhkan dengan ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar